BEHIND THE STORY

Seorang wanita mengirimkan pesan singkat pada saya. Seperti remaja2 biasanya pesan itu berisikan permintaan untuk berkenalan. Hanya dengan sedikit rasa curiga, saya sampaikan nama saya meski sebenarnya ia telah mengetahui siapa saya. Dan wanita itupun menyebutkan bahwa namanya adalah Vina Afiksi. Bermula dari hal itulah saya mengangkat nama Afiksi tersebut menjadi tokoh utama dalam novel ini.

Rasa penasaran saya untuk mengetahui siapa Afiksi sebenarnya muncul. Analisa saya menunjukkan bahwa Afiksi mungkin adalah adik tingkat saya di Sekolah. Hal itu sangat mungkin karena saya menjadi siswa nomor satu di sekolah (Ketua OSIS). Tak perlu menunggu lama, salah satu adik tingkat yang di introgasi menyampaikan siapa Afiksi sebenarnya.

Meski nama Afiksi itu hanyalah nama samaran, namun wanita itu benar2 nyata. Saya menemui Afiksi pada saat Masa Orientasi Sekolah (MOS) dimulai. Meski sedikit rasa dendam muncul di hati, namun dia telah membuatku terpanah. Beberapa detik waktu terhenti ketika aku tertegun menatapnya. Dan sampai sekarang, dia menjadi orang yang cukup spesial bagiku.

Nama Andra muncul sebagai metamorfosa dari nama penulis, yaitu Edo Chandra. Nama itu muncul ketika salah satu temanku, Rindi Sartika mengusulkan nama Andra dikenakan pada kostum Basketku. Aku tak terlalu biasa membuat nama2 panggilan, namun Rindi wanita yang cukup hebat bagiku. Kekagumanku padanya membuatku mempertahankan nama pemberiannya yang tak sengaja itu.

Nama tokoh lainnya juga diambil dari nama2 teman dekatku yang bisa aku samarkan.
* Reni Yunita menjadi Nita.
* Rupiawan Pramari menjadi Rama.
* Iskandar Nopriansyah menjadi Nopri.
* Arieo Roza Saputra menjadi Rio.
* Aprias Metiara menjadi Tiara.
* Novia Widya Wati menjadi Widya.
* Ade Sugara menjadi Gara.
Sedangkan beberapa nama teman2ku lainnya tak masuk dalam novel ini karena cukup sulit disamarkan.

Suasana SMA Negeri 2 Muara Beliti menjadi setting tempat dalam novel ini. Tempat itu sangat bersejarah bagiku. Karena disanalah aku menemukan hidup yang sebenarnya. Di sanalah aku menemukan sahabat2 terbaik. Di sana juga aku mengalami sekelumit kisah cinta. Di sana aku menemukan gambaran jalan hidupku dimasa depan. Dan di sana juga aku menemukan permasalahan rumit yang harus aku selesaikan.

Tak hanya tempatnya yang bersejarah, orang2 yang berkecimpung di dalamnya pun menjadi sangat spesial. Hingga beberapa suasana pun ku tulis dalam novel ini. Salah satu Guru Pembimbing, ku cantumkan namanya pada novel ini. Dialah Ibu Musharofah, Guru Pembimbing pelajaran Bahasa
Indonesia.

Selain itu, objek wisata Watervang juga menjadi setting tempat dalam novel ini. Alasan utama tentu karena aku bertempat tinggal di kawasan itu. Alsaan lainnya, tempat itu cukup menjadi penenang ketika sedikit kegundahan muncul dihatiku. Menatap jingganya langit biru di sore hari menjadi pengobat hati yang sangat manjur.

Inilah Novel perdanaku yang ku persembahkan untuk sahabat2ku, Almamater sekolahku, dan orang2 yang terus memberikan support dan kepercayaan padaku.

Mungkin Novel ini belum sempurna. Namun hal itu menjadi simbolisasi, bahwa meski kita semua tak sempurna tetapi ketidak sempurnaan itu menjadi warna indah yang selalu menghiasi langit hidupku.

1 komentar:

Designed by Animart Powered by Blogger