Wasiat pemulung tua kepada anaknya di dalam gerobak



Anakku, dengar wasiat Bapakmu
Esok pagi, pergilah ke kolong Ampera
Kenakanlah pakaian terbaik yang kau punya
Pakailah pula sepasang sepatu beda warna yang bapak temukan tadi pagi
Bersikap santunlah
Orang-orang kaya membuka sekolah untuk yang tak punya

Tak mengapa mereka mencari muka
Tak mengapa di antaranya bermuka dua
Kau Hanya perlu tebal muka, nak
Dari cibiran mulut manis mereka

Datang, duduk dan belajarlah
Hitunglah jika diminta
Tuliskan jika diperintah
Pulanglah jika kau sepintar mereka

Setelah kau pintar kelak, nak
Jadilah guru, segurunya saja
Tak usah kau jual buku dan pena

Saat kau lebih pintar lagi, nak
Jadilah dosen, sedosennya saja
Usah kau rangkap jadi calo IPK

Saat kau semakin pintar, nak
Jadilah menteri pendidikan, sementerinya saja
Usah kau jadi pembuat sejarah
Mengubah kurikulum demi ukirkan nama
Rindu adalah dinding pemisah..
Agar aku lebih kuat untuk terbang meraih cinta..
Rindu adalah dahaga..
Agar aku bisa lebih gila untuk melahap cinta..
Percayalah..
Bagiku makna cinta itu hanya setinggi 160 cm dan seberat 50 kg..
Jangan takut membuatku terluka..
Semakin aku sakit,,..
Semakin Aku mencintaimu..
Ketika para pria memperhatikanmu..
Betapa bahagianya diriku yang memilikimu..
Rasa cinta ini terlalu besar untuk kupendam..
Jika kau tak mampu menampung seluruhnya..
Maka izinkan aku membagi dengan yang lain..
Pakailah baju hitam, sayang..
Hari ini kau dimakamkan dalam hatiku..
Duduk bentar ama kamu ajha aku udah bisa buat 3 puisi..
Gimana kalo seumur hidupku bersamamu..
Mungkin aku akan jadi seniman paling banyak karya sejagat raya
Di sinilah kita kini..
Terjebak dalam keputusan yang menggalaukan..
Merisaukan hati antara kembali atau melangkah tertatih..
Melenyapkan rasa atau kembali mencinta..
Ketika seorang wanita menawarkan cinta yang tulus padaku..
Maka harga yang kuberikan adalah kesetiaan sepenuh jiwa..
Designed by Animart Powered by Blogger