Afiksi!! Cinta Tak Terlihat!!
Disebuah gerbang sekolah ternama di Musi Rawas, tiba-tiba melintas seorang dara dengan rambut panjang terurai. Angin yang bertiup seolah sengaja membuat rambut Sunsilknya melambai-lambai untuk menunjukkan pesona wanita pemilik rambut indah itu. Dengan gaya berjalan bak peragawati yang berjalan di atas catwalk, wajahnya pun tak kalah dengan model-model sampul majalah remaja, hidung mancungnya, bibir merahnya, dan mata indahnya membuat beberapa pria yang masih mengenakan seragam putih abu-abu itu tertegun menatapnya. Dan tak sedikit pula siswa yang menghentikan aktivitasnya untuk sejenak terperangah melihat wanita cantik yang belum pernah dilihatnya.
Mata coklatnya yang beralis tipis sejenak mengamati keadaan sekelilingnya. Dilihatnya orang-orang yang ia sadari tengah menatapnya, yang kemudian dibalas dengan senyuman. Ada juga anak-anak yang berbincang ria di tempat parkir motor. Serta beberapa anak yang sedang membersihkan taman bunga ditemani kupu-kupu nan cantik serta tetes-tetes embun pagi yang masih melekat pada kelopak bunga.
“Hai, kamu anak baru ya? Boleh kenalan dong?” tanya seseorang yang tiba-tiba menepuk pundaknya dari belakang.
“Maaf saya belum punya alasan untuk mengenal kamu” jawabnya dengan senyum ramah.
“Kamu adalah cewek pertama yang kudatangi untuk berkenalan. Dan itu adalah alasan yang tepat untuk kamu kenal dengan orang paling TOP di SMA ini” Katanya
“Echm, maaf boleh saya tahu dimana ruangan Kepala Sekolah?” tanya wanita itu mengalihkan pembicaraan.
“Baiklah jika kamu tetap tidak mau memberitahukan siapa namamu. Aku akan cari tahu nama kamu dengan cara yang lain. Tapi kamu tetap boleh tahu namaku, kamu bisa panggil aku Rama. Dan aku yakin kamu pasti akan mencariku lagi” Kata laki-laki itu yang kemudian buru-buru pergi.
“Rama” Tiba-tiba wanita itu memanggil.
“Benarkan, kamu akan ada perlu denganku” Jawabnya.
“Aku hanya mau bilang kaus kaki kamu berbeda” Katanya sambil tersenyum.
Setelah mengikat tali sepatunya, ia langsung pergi meninggalkan tempat itu. Terlihat ia sangat buru-buru menghindari bertemu seseorang.
“Kamu siswi baru ya?” Tanya seorang wanita yang tiba muncul dari belakang.
“Tadi Rama mengganggu kamu ya?” Tanya wanita itu lagi.
“Tidak, dia hanya mengajak kenalan. Tapi entah kenapa dia langsung pergi” Jawabnya.
“Namaku Nita. Dia itu kan pacarku, jadi wajar saja dia pergi saat melihatku. Takut ketahuan selingkuh. Kamu tidak perlu percaya semua kata-katanya. Dia itu hanya sekedar playboy biasa saja” Terangnya ramah.
“Bisakah tunjukkan aku ruangan Kepala Sekolah?” Tanya dara manis itu.
“Baiklah, aku akan antarkan kamu kesana” Ajak Nita.
Kini Wanita cantik itu berjalan menuju ruang Kepala Sekolah diantarkan oleh Nita, Wanita yang baik, cantik, dan pacar dari Rama. Rama, seorang yang menganggap dirinya playboy sekolah, yang berikutnya akan terus mengejar siswi baru itu. Walaupun harus bermain kucing-kucingan dengan Nita, yang sebenarnya kekasih yang sangat ia sayangi.
“Assalamu’alaikum.. Permisi pak!!” Ucapnya sesampai di depan pintu ruang Kepala Sekolah.
“Ya, Silahkan masuk. Kamu murid baru pindahan dari SMA Negeri Palembang itu kan?” Kata Kepala sekolah sambil menandatangani beberapa arsip.
“Kamu akan masuk di kelas XI IPA 2” Sambung Pak Kepala Sekolah.
Sesaat setelah percakapan itu, Kepala Sekolah memanggil salah satu dewan guru untuk segera mengajak Dara manis itu menuju ke kelasnya. Keluar dari ruang Kepala Sekolah, senyumnya tetap membasahi bibir tipisnya. Kali ini senyumnya ia tujukan kepada dewan guru yang tengah sibuk menyiapkan bahan ajarnya. Ternyata kecantikan wanita itu tak hanya menaklukkan seragam putih abu-abu saja, tapi juga beberapa dewan guru yang kebetulan masih berstatus lajang. Inilah murid yang akan membuat suasana ruang kelas menjadi cerah, setidaknya begitu pikir mereka.
Kini wanita itu berjalan menuju sebuah ruang kelas bersama seorang guru yang di dadanya tertulis nama Musharofa. Obrolan yang ringan mengantarkan mereka hingga berada di kelas XI IPA 2.
“Anak-anak, hari ini kalian kedatangan teman baru” Ucap Bu Musharofah pada murid-muridnya yang telah duduk rapi ditempat masing-masing.
“Nah, sekarang kamu kenalkan diri kamu pada teman-teman barumu” sambung Bu Musharofa pada siswi barunya.
“Assalamu’alaikum.. Nama saya Afiksi. Saya pindahan dari kota Palembang. Semoga teman-teman dapat menerima saya disini” Kata Afiksi.
Yah, itulah dia, Pina Afiksi. Siswi baru yang kedatangannya telah memikat hati para siswa SMA Negeri yang terkenal akan prestasinya selama ini. Wanita yang begitu cantik, mata indahnya, senyumnya yang manis telah membuat siswa-siswa dikelas itu tersenyum sumringah karena bisa satu kelas dengannya. Sungguh dewa amor telah menghampiri kelas mereka hari itu.
Suasana hari itu sangat sejuk, seolah-olah alam pun menyambut kedatangan Afiksi. Dan Afiksi pun menyudahi perkenalannya juga dengan salam dan senyum manisnya.
“Afiksi, kamu boleh pilih tempat duduk yang kamu senangi” Kata Bu Mush.
Beberapa Siswa menawarkan untuk duduk bersamanya. Bahkan Rama, Siswa yang mengaku sebagai “Playboy Sekolah” rela mengusir Apri, teman sebangkunya. Beberapa Siswi tersenyum sebagai ungkapan bersedia jika Afiksi memilih duduk disampingnya. Namun, Afiksi lebih memilih duduk di bangku kosong yang terletak di belakang. Sikapnya yang sedikit pemalu membuatnya lebih memilih duduk sendiri daripada harus duduk bersama orang yang belum ia kenal.
Sedikit perkenalan dengan teman yang duduk di depanya menjadi awal karir pertemanannya di SMA Negeri Musi Rawas itu setidaknya untuk 2 tahun kedepan. Widya dan Tiara, itulah nama dua siswi yang duduk di depannya, yang kini menjadi temannya, yang akan bersama-sama Afiksi melewati hari-harinya bersekolah di SMA Negeri Musi Rawas itu.
Dan ibu Musharofa memulai pelajaran Bahasa Indonesia pagi itu.
Bersambung...............
tunggu kelanjutannya ya..
bakal lebih seru..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
bagus..baguss..
BalasHapuskenapa nggak sekalian aja di terbitin?
pingin juga bikin novel hehehehe
salam kenal dari taufiq
taufick.wordpress.com