Rindu adalah dinding pemisah..
Agar aku lebih kuat untuk terbang meraih cinta..
Rindu adalah dahaga..
Agar aku bisa lebih gila untuk melahap cinta..
Kuakui puisi2ku tak seindah goresanmu..
Tapi, mau apa lagi..
Inilah coretan pemuda yang lupa arah..
Aku tak tau mana selatan dan utara..
Karena matahari selalu berpindah..
Tapi, mau apa lagi..
Inilah coretan pemuda yang lupa arah..
Aku tak tau mana selatan dan utara..
Karena matahari selalu berpindah..
Aku yang bersandar di bawah fajar..
Hanya mampu memuji karyamu yg berpijar..
Sepertinya tak mampu untuk ku kejar..
Mengejar olah katamu meskipun terus belajar..
Tapi sepertinya tidak juga..
Hanya sekedar menggabungkan huruf vokal dan konsonan..
Keponakanku yg lulus TK bisa melakukannya..
Dengan bibir kecilnya bernyanyi menyusun kata..
Berlenggak-lenggok memancing tawa..
Jadi apa yang ingin ku tulis..
Tentangku yang tak mampu menulis..
Atau tentang keponakanku yang sedikit menangis..
Ach...
Terserah..
Bukankah memang itu indahnya karya tulis...
Hanya mampu memuji karyamu yg berpijar..
Sepertinya tak mampu untuk ku kejar..
Mengejar olah katamu meskipun terus belajar..
Tapi sepertinya tidak juga..
Hanya sekedar menggabungkan huruf vokal dan konsonan..
Keponakanku yg lulus TK bisa melakukannya..
Dengan bibir kecilnya bernyanyi menyusun kata..
Berlenggak-lenggok memancing tawa..
Jadi apa yang ingin ku tulis..
Tentangku yang tak mampu menulis..
Atau tentang keponakanku yang sedikit menangis..
Ach...
Terserah..
Bukankah memang itu indahnya karya tulis...
Kini ku ibarat buku tanpa sampul..
Kau boleh robek dan campakkan..
Tapi aku tetaplah kertas..
Yang terkoyak, tentunya..
Kau boleh robek dan campakkan..
Tapi aku tetaplah kertas..
Yang terkoyak, tentunya..
Jadi perhatikan ini, Sayang..
Getaran lidah yang hasilkan nada..
Hanya ini yang bisa kuserah..
Karena memang hanya ini yang ku punya..
Namun ketika kata tak berarti di telingamu..
Aku harus bilang apa lagi..
Selain memberi cinta ini seadanya..
Yang dari dulu memang begitu..
Semampuku..
Getaran lidah yang hasilkan nada..
Hanya ini yang bisa kuserah..
Karena memang hanya ini yang ku punya..
Namun ketika kata tak berarti di telingamu..
Aku harus bilang apa lagi..
Selain memberi cinta ini seadanya..
Yang dari dulu memang begitu..
Semampuku..
Cinta Peminta sumbangan
Tok... tok... tok...
Aku mengetuk pintu hatinya. Ia membukakan pintu. Kulihat seorang pria telah bertamu lebih dulu. Dengan gugup aku berkata "Saya hanya ingin meminta belas kasih".
Aku mengetuk pintu hatinya. Ia membukakan pintu. Kulihat seorang pria telah bertamu lebih dulu. Dengan gugup aku berkata "Saya hanya ingin meminta belas kasih".
Langganan:
Postingan (Atom)