Sang pria yang bernama Edo menghampiri wanita yang bernama Erine..
Dan tampaknya Edo pun menaruh hati pada sang wanita..
Terjadilah percakapan antara keduanya..
Erine : Mengapa kau mau berteman dengan ku..
Edo : Aku tak hanya ingin berteman denganmu, tapi ku ingin mencintaimu...selamanya..
Erine : Mengapa Kau mencintai orang buta sepertiku??
Edo : Cinta bukan tentang mata,,tapi tentang hati..
Erine : Aku akan sangat bahagia seandainya saja aku dapat melihat wajah mu..dan seandainya aku dapat melihat nanti..Aku bersedia menikah denganmu.
Setelah percakapan itu, merekapun berpisah..Hanya sebuah kartu nama yang Edo tinggalkan yang tersisa di tangan Erine..Dengan harapan bahwa Erine akan datang saat dia bisa melihat dan menepati janjinya untuk menikah dengan Edo..
Maka, satu bulan kemudian Erine melakukan cangkok mata..Kemudian dia berusaha mencari Edo melalui kartu nama yang ditinggalkannya..Tak perlu waktu lama Erine bertemu dengan Edo yang ternyata dalam keadaan buta..
Edo : Erine, apakah kau datang untuk menepati janjimu untuk menikah denganku??
Erine : Aku tidak mau menikah dengan orang buta sepertimu..
Dan Erine pun segera pergi meninggalkannya..
Satu minggu setelah pertemuan itu Edo meninggalkan dunia ini untuk selamanya..
Hanya sepucuk surat untuk Erine yang ia tinggalkan..
"Erine.. Maafkan aku telah meninggalkanmu.. Aku sangat sedih mendengar ucapanmu.. Namun Aku turut bahagia karena kau kini telah bisa melihat indahnya dunia melalui mata yang kuberikan padamu"
Hingga kini tak ada yang tahu kemana Erine Pergi..
Apakah Ia ikut menyusul Edo bunuh diri??
ataukah dia tak mengetahui bahwa Edo telah tiada??
Wah ceritanya menyentuh bgt...
BalasHapussampe nangis bacanya..
buatin lagi yah cerita kayak gitu...
pokoknya sebanyak mungkin..