Menang Jadi Api, Kalah Jadi Kayu Bakar


CATATAN UNTUK PECUNDANG
 
“Pergi dengan kepercayaan diri, pulang sebagai pecundang. That's okay..yang penting ada usaha untuk mencoba. Pecundang belum tentu buruk di kasus seperti ini. Tapi lebih kepada keberuntungan nasib. Menang jadi api kalah jadi kayu bakar, maksudnya yang menang tetap jadi pemenang, yang kalah, ya tetap kalah. yang penting 'arang' sudah berusaha menghidupkan apinya, tapi belum berhasil menjadi api.”
Mencoba bernafas dengan sesaknya dadaku karena namamu..
Mencoba berlari dengan tingginya tingkat adrenalin karena rindumu..
Dear,,,
Calon Pendamping Hidupku..

Apa kabar? Moga kamu baik2 ajha disana. Sama kayak aku yg tetap tersenyum menunggu hadirmu. 20 tahun niech kita belum saling memperkenalkan diri, Walaupun mungkin saja kita pernah bertemu.

Ech, sedang apa sekarang? Mikirin aku gak??? Ho..ho..ho.. kalo aku sech kepikiran mulu ma kamu. Meskipun gak pernah terlintas wajah kamu, namun seringkali mengharapkan wajahmu adalah wajah orang yg tidak asing lagi bagiku.

Entah apa yg kamu lakukan sekarang, semoga itu adalah yang kamu persiapkan untuk kehidupan kita kelak. Harapanku semoga kelak kamu akan menjadi ibu  terbaik bagi anak2ku, menantu yg ramah bagi orang tuaku, Ipar yang bersahabat bagi saudara2ku, Istri yang mengingatkan bagi diriku, terpenting dari itu semua kamu dapat menjadi hamba yang taat bagi Tuhanku. Karena aku menginginkan untuk menikahimu karena agamamu, bukan kecantikan ataupun hartamu, juga bukan karena nasabmu..

Disini dulu salam perkenalan kita. Semoga kamu senantiasa di bawah rahmat-Nya.


Salam sayang..
Calon Pemimpinmu..
Kutulis puisi atas nama rindu untukmu kekasihku..
Aku yg terabaikan dari mimpi2 dalam lelapmu..
Untuk engkau yang menari riang di atas lingkaran waktu..

Bukan mencoba menghapuskanmu dari pikirku..
Atau melenyapkanmu dari hatiku..
Hanya berharap rasa tentangmu tak hadir saat ku rapuh..

Beling2 pecahan tatapan matamu..
Yang tepat menusuk dalam jiwaku..
Yang harusnya kukubur dalam gelap hidupku..
Namun terhirup bersama sesaknya rindu untukmu..

Dan ketika kau kembali..
Puisi ini akan tetap begini..
Seperti ini untuk dirimu...kekasihku..
Rindu..
Kini kembali menggugat yang menjadikanmu terdakwa atas cintaku..
Mantan....adalah jodoh yg harus diretur..
Gebetan....adalah piutang yg mesti ditagih..
Selingkuhan....adalah akumulasi beban penyusutan yg wajib dikurangi..
Pacar....yaaa kamu donk..
Bukan menutup mata..
Hanya mencoba tidak memperburuk suasana..
Hanya rinai hujan yg dapat melukiskan rasaku....
Namun tetes demi tetesnya takkan memupus asaku.....
Meskipun hadirmu bukan yang pertama untukku..
Namun kau awal dari segalanya bagiku..
Designed by Animart Powered by Blogger